Sambut Dies Natalis, STKIP Agama Hindu Singaraja Gelar Webinar Series-1

Singaraja – Dalam rangka Dies Natalis Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Agama Hindu Singaraja (STKIP Agama Hindu Singaraja) yang akan diselenggarakan pada bulan Agustus 2021, BEM STKIP Agama Hindu Singaraja menggelar Webinar dengan tema: Membangun Karakter Hindu yang Relevan dengan Tantangan Abad ke-21, Jumat (23/07/2021). Dalam Webinar kali ini, menghadirkan satu narasumber, yakni Prof. Dr. IBG Yudha Triguna, M.Si. salah satu Guru Besar Universitas Hindu Indonesia (UNHI).

Ketua STKIP Agama Hindu Singaraja, Dr. Drs. I Wayan Suwendra, S.Pd., M.Pd. menyampaikan apresiasinya kepada narasumber yang telah meluangkan waktunya untuk berbagi ilmu dengan civitas akademika STKIP Agama Hindu Singaraja. “Saya mewakili civitas akademika STKIP Agama Hindu Singaraja, menyampaikan terima kasih atas waktu bapak untuk berbagi ilmu untuk kami semua, dan kami berharap seluruh peserta dapat mengikuti kegiatan ini dengan baik. Sehingga dengan pencerahan yang diberikan, dapat bermanfaat dan tercipta kedamaian ke seluruh masyarakat,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua BEM STKIP Agama Hindu Singaraja, Dewa Made Agus Januartha mengungkapkan bahwa Webinar ini merupakan wujud bhakti yang bisa dilakukan BEM untuk civitas akademika. “Kami memilih tema ini, karena kami berharap dengan pengetahuan yang diberikan oleh narasumber dapat kembali menyadarkan kita untuk menjadi generasi yang memiliki karakter Hindu dan siap beradaptasi dalam menghadapi tantangan era globalisasi, dan juga dengan kegiatan ini adalah wujud bhakti kami untuk kampus kami,” ungkapnya.

Dalam pemaparan materinya, Prof. Dr. IBG Yudha Triguna, M.Si., membuka sesi dengan memaparkan perkembangan Era, Kemakmuran dan Teknologi hingga saat ini. Ia juga menyampaikan bahwa, manusia hindu yang berkarakter itu sendiri sudah tertuang dalam ajaran Hindu, yakni melalui Sarasamuscaya. “Sementara manusia hindu berkarakter harus memiliki dua hal utama yakni Pradnyan, yaitu mereka yang menguasai kompetensi sesuai dengan swadharmanya, dan Purusotama, yang berarti menjadi manusia berbudi luhur. Berdasarkan sarasamuscaya, orang paradnyan dapat dicapai dengan cara bergaul, membangun jejaring dan berdiskusi dengan orang lain untuk menambah pengetahuan kita. Sementara menjadi manusia yang purusotama, dapat dicapai dengan menguasai krodha (kemarahan), rendah hati dan tidak bangga saat dipuji dan tidak merasa hina saat dicaci maki,” ujarnya dalam pemaparan materi. Tidak lupa, Triguna memberikan motivasi kepada seluruh peserta untuk terus bergerak mengembangkan potensi melalui inovasi dan kreativitas untuk menjadi generasi hindu berkarakter dan unggul di era globalisasi ini. “Semangat untuk terus bergerak menatap dan menapaki masa depan dengan mengembangkan motivasi dan kreativitas,” tutupnya. (WdAs/jrnlst)

Posted by Web Admin

Admin Web STKIP Agama Hindu Singaraja

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *